Kamis, 05 Agustus 2021

Dahsyatnya Letusan Gunung Krakatau

Letak geografis Indonesia yang dikeliling oleh ribuan gunung dan salah satunya adalah Gunung krakatau. Gunung Krakatau adalah gunung vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatera, nama ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yakni Gunung Krakatau yang sirna karena letusan kataklismik pada tanggal 26 sampai 27 Agustus tahun 1883 Pada saat ini kawasan yang sekarang merupakan cagar alam tersebut memiliki empat pulau kecil yaitu pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, pulau Sertung dan Pulau Panjang. Berdasarkan kajian geologi semua pulau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.


gunung krakatau


Krakatau dikenal dunia karena letusan yang sangat dahsyat pada tahun 1883. Awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa suara letusan itu terdengar sampai di Alice springs Australia dan pulau Rodrigues dekat Afrika 4653 KM daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia. 


Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim Global dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York. Tercatat bahwa letusan gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia. setelah penemuan telegraf bawah laut, kemajuan tersebut Sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut Gunung Krakatau yang meletus getarannya terasa sampai Eropa. Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda para ahli memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda Gunung itu meletus Dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera kawah besar yang disebut Gunung Krakatau purba yang merupakan dari gunung Krakatau yang meletus pada 1883 gunung ini. 


Disusun dari bebatuan andesit letusan Krakatau purba diperkirakan pada tahun 416 masehi mungkin dapat ditafsirkan dari kita pedalangan Pustaka Raja Purwa yang isinya antara lain menyatakan, "Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari gunung batuwara ada pula goncangan bumi yang menakutkan kegelapan total petir dan kilat kemudian datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan seluruh badai menggelapkan seluruh dunia sebuah banjir besar datang dari gunung batuwara dan mengalir ke Timur menuju Gunung kamula ketika air menenggelamkannya pulau Jawa terpisah menjadi dua menciptakan pulau Sumatera".

Pakar geologi berend George escher dan beberapa ahli lainnya berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari gunung Krakatau purba yang dalam teks tersebut dikatakan sebagai gunung batuwara Indonesia menurut Pustaka Raja Purwa tinggi Krakatau purba ini mencapai 2000 meter di atas permukaan laut dan lingkaran pantainya mencapai 11 KM. Akibat ledakan yang hebat itu 3/4 tubuh Krakatau purba hancur menyisakan kaldera kawah besar di Selat Sunda sisi-sisi atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang, Rakata kecil dan pulau sertung. Letusan ini disinyalir bertanggungjawab atas terjadinya tahun kegelapan di muka bumi wabah sampar terjadi karena suhu bumi menurun sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah penduduk di muka bumi. letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa kejayaan Persia purba transmutasi kerajaan Romawi ke kerajaan Byzantium berakhirnya peradaban Arab Selatan punahnya kota besar Maya tikal dan jatuhnya peradaban naskah di Amerika Selatan yang penuh teka-teki. 


Mungkin ledakan Krakatau purba diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan kecepatan muntahan massa mencapai satu juta ton per detik ledakan tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 m menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun. Pulau Rakata yang merupakan satu dari tiga Pulau sisa Gunung Krakatau purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan kronik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung Krakatau atau gunung Rakata kemudian dua gunung api muncul dari tengah kawah bernama gunung Danan dan gunung perbuwatan yang kemudian menyatu dengan gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu.


Persatuan ketiga gunung api Inilah yang disebut gunung Krakatau. gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan lava andesitik asam, lalu pada tahun 80 gunung tersebut aktif mengeluarkan lava Meskipun tidak meletus. Setelah masa itu tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga tanggal 20 Mei tahun 1883 pada hari itu setelah 200 tahun tertidur terjadi ledakan kecil pada gunung Krakatau itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan Dahsyat di Selat Sunda. ledakan kecil ini kemudian disusul dengan letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus tahun 1883 penulis pada hari Senin tanggal 27 Agustus tahun 1883 tepat 10.20 terjadi ledakan pada gunung tersebut menurut Simon Winchester ahli geologi lulusan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar  suara letusannya terdengar sampai 4600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh seperdelapan penduduk bumi saat itu.  

Klik Juga :


Menurut para peneliti di University of North Dakota ledakan Krakatau bersama ledakan Tambora 1815 mencatatkan nilai volcanic explosivity index steak terbesar dalam sejarah modern the Guinness Book of records mencatat ledakan Krakatau sebagai ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah di Indonesia.  ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik semburan debu vulkaniknya mencapai 80 KM jalanan  benda-benda keras yang berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan Selandia Baru. Letusan itu menghancurkan gunung Danan gunung perbuwatan serta sebagian gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang membuat cekungan selebar tujuh kilometer dan sedalam 250 m tsunami gelombang laut naik setinggi 40 meter.  menghancurkan desa-desa dan apa saja yang berada di pesisir pantai, tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 30 6417 orang berasal dari 295 Kampung kawasan pantai mulai dari Merak di kota Cilegon Jingga Cilamaya di Karawang pantai barat Banten hingga Tanjung layar di Pulau panaitan ujungkulon serta Sumatera bagian Selatan di ujungkulon air bah masuk sampai 15 KM kearah barat. Keesokan harinya sampai Beberapa hari kemudian penduduk Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari gelombang kami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke pantai Hawaii pantai barat Amerika Tengah dan semenanjung Arab yang jauhnya 7000 KM.


Mulai Pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau muncul gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang masih aktif dan tetap bertambah tingginya kecepatan pertumbuhan tingginya sekitar 0,5 M atau 20 inci dan setiap tahun ia menjadi lebih tinggi sekitar enam meter atau 20 kaki dan lebih lebar 12 m lebih dari 40 kaki. menurut Simon winchester sekalipun apa yang terjadi dalam kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan realita realita geologi seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau akan meletus beberapa ahli geologi memprediksi letusan ini akan terjadi antara tahun 2015 sampai tahun 2083 namun pengaruh dari gempa di dasar Samudera Hindia pada tanggal 26 Desember tahun 2004 juga tidak bisa diabaikan menurut Profesor Weda Nakayama salah seorang ahli gunung api berkebangsaan Jepang. Anak Krakatau masih relatif aman meski aktif dan sering ada letusan kecil para pakar lain menyatakan tidak ada teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali meletus kalaupun ada minimal tiga abad lagi atau sesudah tahun 2325 namun yang jelas angka korban yang ditimbulkan akan lebih dahsyat dari letusan sebelumnya. 


Itulah dahsyatnya letusan gunung Krakatau yang bersejarah, Bahkan musisi gitar atau Dewa gitar yang bernama J. Yngwie Malmateen mengabadikannya lewat sebuah lagu yang berjudul " Krakatoa atau Krakatau". Semoga informasi ini bermanfaat Terima kasih telah membaca artikel ini jangan lupa like dan membagikan artikel ini bila dianggap bermanfaat untuk mendapat notifikasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar